Wednesday, July 7, 2010

Tantrum di usia 13 bulan

Rencana pulang ke Serang batal karena una mengalami tantrum alias ngamuk berat di bus AC. ketika semua usaha tidak berhasil meredakan tantrum una, maka akupun turun dari bus. ini adalah tantrum kedua yang una alami di dalam bus.

Waktu itu kami berdua naik metromini 52. una juga tantrum, padahal rumah sudah dekat. aku segera turun dan perjalanan di lanjutkan dengan menaiki bajaj. aku cukup khawatir bila una menjadi anak yang mudah ngambek atau mengamuk di tempat umum. kini una semakin sering nangis dan ngambek bila keinginannya tak dipenuhi seperti sekarang yang lagi ngambek kepingin ikut mengetik di multiply bareng ummi...

Saat una tantrum, menangis dengan keras... bahkan kadang sampe guling-guling di lantai (ups.. bahaya banget.. bisa kejedot.. tak pindahin ke kasur aja.. ).. hati merasa miris dan sedih..pinginnya segera di tenangin aja.. diikutin keinginannya.. tapi takut jadi kebiasaan.. kalo di rumah aku biarin aja kalo dia tantrum.. sampe aku yang ngalah atau dia ngalah.. kalo di luar rumah?? bisa2 aku di cap ibu nggak becus sama orang2 disekitar.. jadi dengan segala cara aku berusaha menenangkannya. ternyata e ternyata..

Tantrumnya sebaiknya segera diredakan dengan memeluk, mengalihkannya, atau membuatnya nyaman.. dia tantrum bukan untuk mencari perhatian.. dia tamtrum karena dia berumur 13 tahun dan sangat bersemangat mengeksplorasi apapun dan belum punya kemampuan untuk mengontrol dirinya sendiri. dikatakan bahwa ada beberapa tantrum yang tak bisa dihindari.. dan yang terbaik adalah mencegah tantrum terjadi.. karena bisa melukai anak.. karena tantrum adalah ekspresi ketidakberdayaan, balita yang merasa memiliki kontrol terhadap hidup mereka lebih sedikit mengalami tantrum. dan balita yang lelah dan lapar tidak memiliki tenaga untuk menghadapi frustasi, semakin jarang balita merasa lelah dan tidakberaya, semakin jarang ia tantrum menurut DR Laura, pengasuh website parenting, 13 bulan sebenarnya sedikit terlalu awal untuk tantrum dan anak kecilyang mengikuti kemana saja orangtua berjalan dan berteriak dan bergelantungan mungkin bukan tantrum tapi berkelahi dengan orangtua (anak tantrum biasanya melempar dirinya sendiri ke lantai, berteriak, menangis dan memukul). bayi yang mulai berkelahidengan orangtua mereka diusia 13 bulan biasanya adalah reaksi dari orangtua yang takut memberikan semua keinginan bayi karena dapat membuat anak menjadi memanjakan.

Perilaku pada usia 13 bulan ini sebenarnya adalah perkembangan yang sangat positif: permulaan bagi anak untuk menerima dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang tuanya ketika bayi semakin sulit terganggu dan lebih assertif, mereka mencoba untuk menerima beberapa kontrol dalam hidup mereka. bayi belum dapat berbicara, tetapi dia bisa berkomunisi dengan secara fisik menolak situasi yang dia tidak suka. self-assertion (penerimaan diri) ini sebenarnya sehat, sesuai dengan tahap perkembangan tetapi tidak mudah untuk orangtua. bahkan, cukup men-shock-kan -- kemana bayi manismu pergi?!

Tahun kedua adalah tahap terburuk dari self-assertion, karena balita belum mengalami perkembangan neurogis untuk mengontrol emosi, yang mulai berkembang pada usia 3 atau 4. apakah itu berarti kamu harus memberikan semua yang ia mau? tentu saja tidak. artinya anda harus menjadi orangtua yang kreatif mulai dari sekarang. salah satu cara untuk melakukan ini adlah dengan metode Parenting Aikido, yang menjamin kebutuhan anak untuk kemandirian tetapi tetap menjaga anak untuk tetap aman. contohnya, berikan dia kekuatan untuk memilih diantara dua pilihan yang dua2nya ok untuk orangtua "kamu mau berjalan ke sana" (tapi tetap dituntun) "atau mau digendong?" 13 bulan adalah awal dari tahap baru, tapi bisa sangat menyenangkan. jangan khawatir bahwa menenangkannya akan membuat tantrumnya memburuk. ok deh, DR Laura, thanx ya... i wish i could sign with una..

 sumber: http://www.ahaparenting.com/ask-the-doctor-1/tantrums-in-13-month-old  

No comments:

Post a Comment